Selasa, 02 Maret 2010

Etika Dalam berprofesi di dunia teknologi

Etika salah satu dasar tindakan dari tindakan seseorang, dengan adanya etika seseorang akan mengetahui tindakan yang baik dan yang buruk. Etika menjadi hal lahiriah dari manusia. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, 1989, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Perkembangan teknologi kehidupan manusia, seperti revolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berpikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan, maupun dalam pengambilan keputusan. Perubahan yang terjadi pada cara berpikir manusia akan berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya berinteraksi secara fisik, melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain, karena perkembangan teknologi internet dan email maka interaksi tersebut menjadi berkurang. Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk menjawab tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi sangat penting. Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai teknologi maka manusia yang lain akan mengalahkannya. Oleh karena itu, pendidikan manusiawi termasuk pelaksanaan norma dan etika kemanusiaan tetap harus berada pada peringkat teratas, serta tidak hanya melakukan pemujaan terhadap teknologi belaka.
seorang yang profesional, harus mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.sumber : http://princeznaj.blogspot.com/2010/02/etika-dalam-berprofesi-di-dunia.html

Senin, 28 Desember 2009

JCP JAVA COMMUNITY PROSES OR AMI-C

sebuah platform, JAVA terdiri atas 2 bagian utama, meliputi :
• Java Virtual Machine (JVM)
Java Virtual Machine merupakan sebuah spesifikasi untuk sebuah komputer abstrak. JVM terdiri dari sebuah kelas pemanggil dan sebuah interpreter Java yang mengeksekusi kode arsitektur netral. Kelas pemanggil memanggil file API untuk dieksekusi oleh interpreter Java. Dengan kata lain JVM adalah sebagai perantara antara program yang akan dijalankan dan sistem operasi yang sedang digunakan.
• Java Application Programming Interface (JAVA API)
Java API merupakan komponen-komponen dan kelas JAVA yang sudah jadi, yang memiliki berbagai kemampuan. Kemampuan untuk menangani objek, string, angka, dsb. Java API terdiri dari tiga bagian utama:
1. Java Standard Edition (SE), sebuah standar API untuk merancang aplikasi desktop dan applets dengan bahasa dasar yang mendukung grafis, keamanan, konektivitas basis data dan jaringan.
2. Java Enterprose Edition (EE), sebuah inisiatif API untuk merancang aplikasi serverdengan mendukung untuk basis data.
3. Java Macro Edition (ME), sebuah API untuk merancang aplikasi yang jalan pada alat kecil seperti telepon genggam, komputer genggam dan pager.
Teknologi java semakin berkembang, Sun Microsystem memperkenalkan Java versi 1.2 atau lebih dikenal dengan nama Java 2 yang terdiri atas JDK dan JRE versi 1.2. Pada Java 2 ini, java dibagi menjadi 3 kategori:
• Java 2 Standart Edition (J2SE)
Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi Java pada level PC (Personal Computer)
• Java 2 Enterprise Edition (J2EE)
Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi Java pada lingkungan entriprise dengan menambahkan fungsionalitas-fungsionalitas java semacam EJB (Enterprise Java Bean), Java CORBA, Servlet dan JSP serta Java XML (Extensible Markup Language)
• Java 2 Micro Edition (J2ME)
Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi java pada handled devices atau perangkat-perangkat semacam handphone, Palm,PDA, dan Pocket PC. J2ME dirancang untuk dapat menjalankan program Java pada perangkat-perangkat semacam handphone dan PDA, yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan sebuah komputer biasa, misalnya kecilnya jumlah memori pada handphone dan PDA. J2ME terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut Java Virtual Machine (JVM) dan Java API (Application Programming Interface) serta Tools lain untuk pengembangan aplikasi Java semacam emulator Java Phone dan emulator Motorolla.
PROSES DARI KOMUNITAS JAVA (JAVA COMMUNITY PROCESS (JCP)
Platform yang ada pada JAVA dikembangkan oleh yang namanya Java Community Process (JCP). JCP didirikan pada tahun 1998, merupakan suatu proses formal yang memungkinkan pihak-pihak yang tertarik untuk terlibat dalam mengembangkan versi dan fitur dari platform JAVA tersebut. Di dalam JCP terdapat yang namanya Java Specification Request’s atau JSRs. JSRs adalah kumpulan dokumen formal yang menggambarkan spesifikasi dan teknologi yang diusulkan oleh orang-orang yang terlibat dalam JCP untuk melakukan penambahan fitur-fitur yang terdapat pada platform JAVA tersebut.
Pada Spesifikasi untuk J2SE, J2EE dan J2ME perkembangannya dibawah pengawasan Java Community Process (JCP). Spesifikasi yang dihasilkan adalah Java Specification Request (JSR). JCP terdiri dari para ahli dari berbagai perusahaan yang tergabung untuk membentuk Spesification. JSR ini melalui beberapa tahap pada JCP sebelum selesai. Setiap JSR diberi nomor.
http://gallery20.web.id/blog/2009/11/jcp-java-community-process/

Open Service Gateway Initiative (OSGI)

OSGI (Open Service Gateway Initiative) adalah sebuah rencana industri untuk cara standar untuk menghubungkan perangkat seperti perangkat rumah tangga dan sistem keamanan ke Internet. OSGI berencana menentukan program aplikasi antarmuka (API) untuk pemrogram menggunakan, untuk memungkinkan komunikasi dan kontrol antara penyedia layanan dan perangkat di dalam rumah atau usaha kecil jaringan. OSGI API akan dibangun pada bahasa pemrograman Java. Program java pada umumnya dapat berjalan pada platform sistem operasi komputer. OSGI adalah sebuah interface pemrograman standar terbuka.

The OSGI Alliance (sebelumnya dikenal sebagai Open Services Gateway inisiatif, sekarang nama kuno) adalah sebuah organisasi standar terbuka yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota – anggotanya telah ditentukan sebuah layanan berbasis Java platform yang dapat dikelola dari jarak jauh.

Mengetahui bagaimana spesifikasi dari OSGI

Inti bagian dari spesifikasi adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan aplikasi model manajemen siklus hidup, sebuah layanan registrasi, sebuah lingkungan eksekusi dan modul. Berdasarkan kerangka ini, sejumlah besar OSGI layers, API, dan Jasa telah ditetapkan.

Spesifikasi OSGI yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGI. OSGI Alliance yang memiliki program kepatuhan yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGI implementasi berisi lima entri.

Spesifikasi OSGI yang sekarang digunakan dalam aplikasi mulai dari ponsel ke open source Eclipse IDE. Wilayah aplikasi lain meliputi mobil, otomasi industri, otomatisasi bangunan, PDA, komputasi grid, hiburan (misalnya iPronto), armada manajemen dan aplikasi server. Adapun spesifikasi yang lain dimana OSGI akan dirancang untuk melengkapi standar perumahan yang ada, seperti orang – orang LonWorks (lihat kontrol jaringan), CAL, CEBus, HAVi, dan lain-lain.

Mengetahui bagaimana arsitektur dari OSGI

Ada kerangka OSGI yang menyediakan suatu lingkungan untuk modularisasi aplikasi ke dalam kumpulan yang lebih kecil. Setiap bundel adalah erat – coupled, dynamically loadable kelas koleksi, botol, dan file-file konfigurasi yang secara eksplisit menyatakan dependensi eksternal mereka (jika ada).

Kerangka kerja konseptual yang dibagi dalam bidang-bidang berikut:

1. Bundel
Kumpulan jar normal komponen dengan nyata tambahan header. Sebuah bundel adalah sekelompok kelas Java dan sumber daya tambahan yang dilengkapi dengan rincian file pada MANIFEST.MF nyata semua isinya, serta layanan tambahan yang diperlukan untuk memberikan kelompok termasuk kelas Java perilaku yang lebih canggih, dengan tingkat deeming seluruh agregat sebuah komponen.

2. Layanan
Layanan yang menghubungkan lapisan bundel dalam cara yang dinamis dengan menawarkan, menerbitkan dan menemukan model dapat mengikat Java lama untuk menikmati objek (POJO). Siklus hidup menambahkan lapisan bundel dinamis yang dapat diinstal, mulai, berhenti, diperbarui dan dihapus. Buntalan bergantung pada lapisan modul untuk kelas loading tetapi menambahkan API untuk mengatur modul – modul dalam run time. Memperkenalkan lapisan siklus hidup dinamika yang biasanya bukan bagian dari aplikasi. Mekanisme ketergantungan luas digunakan untuk menjamin operasi yang benar dari lingkungan.

3. Layanan Registrasi (Services-Registry)

API untuk manajemen jasa (ServiceRegistration, ServiceTracker dan ServiceReference).
OSGi Alliance yang telah ditentukan banyak layanan. Layanan yang ditentukan oleh antarmuka Java. Kumpulan dapat mengimplementasikan antarmuka ini dan mendaftarkan layanan dengan Layanan Registri. Layanan klien dapat menemukannya di registri, atau bereaksi ketika muncul atau menghilang.

4. Siklus Hidup (Life-Cycle)

API untuk manajemen siklus hidup untuk (instal, start, stop, update, dan uninstall) bundel.

5. Modul
Lapisan yang mendefinisikan enkapsulasi dan deklarasi dependensi (bagaimana sebuah bungkusan dapat mengimpor dan mengekspor kode).

6. Keamanan
Layer yang menangani aspek keamanan dengan membatasi fungsionalitas bundel untuk pra didefinisikan kemampuan.

7. Pelaksanaan Lingkungan

Mendefinisikan metode dan kelas apa yang tersedia dalam platform tertentu. Tidak ada daftar tetap eksekusi lingkungan, karena dapat berubah sebagai Java Community Process menciptakan versi baru dan edisi Jawa. Namun, set berikut saat ini didukung oleh sebagian besar OSGI implementasi:

* CDC-1.0/Foundation-1.0
* CDC-1.1/Foundation-1.1
* OSGi/Minimum-1.0
* OSGi/Minimum-1.1
* JRE-1.1
* Dari J2SE-1.2 hingga J2SE-1,6

Sumber :

1. http://ayazmaniez.wordpress.com

middleware telematika

Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada.

Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:

* Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
* Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
* Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.

Tujuan utama layanan middleware adalah untuk membantu memecahkan interkoneksi beberapa aplikasi dan masalah interoperabilitas.

Perkembangan middleware dari waktu ke waktu dapat dikatagorikan sebagai berikut:

* On Line Transaction Processing (OLTP), merupakan perkembangan awal dari koneksi antar remote database. Pertama kali ditemukan tahun 1969 oleh seorang engineer di Ford, kemudian diadopsi oleh IBM hingga kini dikenal sebagai proses OLTP. DIGITAL ACMS merupakan contoh lainnya yang sukses pada tahun 70-an dan 80-an. UNIX OLTP lainnya seperti: Encina, Tuxedo pada era 80-an, serta DIGITAL CICS untuk UNIX yang memperkenalkan konsep dowsizing ke pasar.
* Remote Procedure Call (RPC), menyediakan fasilitas jaringan secara transparan. Open Network Computing (ONC) merupakan prototipe pertama yang diperkenalkan awal tahun 70-an. Sun unggul dalam hal ini dengan mengeluarkan suatu standar untuk koneksi ke internet. Distributed Computing Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh Open Systems Foundation (OSF) menyediakan fungsi-fungsi ONC yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sis administrasinya.

ommon Object Request Broker Architecture (CORBA), merupakan object-oriented middleware yang menggabungkan fungsi RPC, brokering, dan inheritance. DIGITAL ObjectBroker merupakan salah satu contohnya.

Database middleware adalah salah satu jenis middleware disamping message-oriented middleware, object-oriented middleware, remote procedure call, dan transaction processing monitor. Pada prinsipnya, ada tiga tingkatan integrasi sistem komputer yaitu integrasi jaringan, integrasi data, dan integrasi applikasi. Database middleware menjawab tantangan integrasi data, sedangkan midleware-middleware yang lain menjawab tantangan integrasi applikasi dan jaringan.

Messaging Middleware :

1. Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded
2. Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke ujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat
3. Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi

Sumber :

1. http://rezkyaweb.web.id
2. dkf.bogor.net/…/n21-software-bab2-industri-software-05-1998.rtf
3. http://traycorser.blogspot.com

Senin, 16 November 2009

fitur telematika?? nih salah satu contoh tekhnologinya


Gak usah ribet-ribet membicarakan perkembangan tekhnologi akhir-akhir ini, karena dengan sendirinya tanpa sebuah presentasi pun tekhnologi dapat mudah digunakan dan disalahgunakan. Itu sebuah kebenaran yang sudah dilakukan pembenaran. Sehingga siapapun vendor pemilik hak paten gadget suatu alat sangat dengan mudah memasarkan produknya didalam negeri pertiwi ini.
Handphone sebagai salah satu tekhnologi mutakhir yang senantiasa berevolusi mengikuti perkembangan kebutuhan para pemakai dan pengguna, belakangan menjadi semakin menggila. Tak pernah sebelumnya terpikirkan akan dapat melihat acara televisi dimanapun kita berada, well guys, sekarang menjadi ada. Bukan sulap bukan sihir, bukan magic dan juga musyrik.
Sesuai dengan hukum alaminya, suatu alat dapat menjadi jahat dan dapat menjadi baik sesuai dengan penggunaannya, begitu juga dengan alat komunikasi yang satu ini. Dari namanya pun telah memiliki ragam, dari mulai handphone, mobile phone, selullar phone, dan silahkan buat nama sendiri karena gak bakal ada yang ngelarangnya.
Handphone adalah tekhnologi menembus batas, lebih menembus batas dibandingkan media yang kamu gunakan untuk ngebaca tulisan ini. Handphone bener-bener telah menempatkan dirinya di sektor komunikasi bebas arah. Kemanapun dan apapun dapat terjadi dengan handphone. Dari tindak penipuan hingga percintaan, Tulisan ini melihat handphone lagi-lagi dalam kiprahnya di dunia percintaan para manusia penggunanya, tidak mengangkat handphone dalam folder pencurian, coz udah ada pihak berwajib yang ngurusin begituan.
Percintaan dan unsur-unsur yang terkait dengannya merupakan partikel yang saling menyatu, bagaikan senyawa kimia yang dapat berubah rasa bila sukses memadukannya. Handphone dalam konteks ini sebagai unsur sarana penting dalam mengambil alih menggantikan peran burung merpati dan pak pos dalam menyatukan hati dua insan. Dibelahan bumi manapun handphone dapat menembusnya. Dengan ukuran yang tak sampai 10cm, benda tersebut dapat melumpuhkan jarak sejauh ratusan mil. Tidak perlu membutuhkan Doraemon dengan pintu ajaibnya apalagi lemari masa depan di meja belajar Nobita. Tapi cukup dengan menekan tombol yang tepat, siapapun dan dimanapun lokasinya dapat mudah ditemukan.
Karena pentingnya benda ini, dua orang kekasih yang mabuk asmara pun wajib untuk memilikinya. Sebab dengannya jalinan kisah kasih asmara dapat bertahan lama. Dapat dibayangkan betapa jengkelnya sang kekasih bila pecintanya tak menghubungi selama sehari. Pengennya sang kekasih ada disisi, tapi apa daya ia jauh disana. Aha! Jangan panik dan cemas karena ada handphone disisi anda. Kekasih tak menghubungi jangan khawatir untuk coba mencari yang lain. Dengan handphone semua menjadi mudah. Dan untuk kultur Indonesia rasanya tak perlu ada pelajaran maupun kurikulum khusus yang menjelaskan hal ini. Secara sendirinya dapat bisa tanpa bantuan staff pengajar.
Kenapa sih ngangkat tema ini, kayak orang kurang kerjaan aja? Hei! Justru ini adalah pekerjaan, pekerjaan kita semua untuk mengatasi tingkat sakit jiwa pemuda bangsa yang bakalan parah nantinya. Dari mulai kuping budek sampe tangan keseleo harus diantisipasi bersama. Harus dibuat hari bebas handphone sedunia, agar yang merana tidak hanya penghisap tembakau karena telah memiliki hari berskala dunia duluan. Tapi pengguna handphone pun sadar atau tidak ia terkena syndrom addict yang membunuh. Udah deh nggak usah senyum-senyum tinggal bilang iya aja khan gak repot.
Setelah kemarin kita mengangkat betapa berartinya motor dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara juga bercinta. Kali ini handphone menjadi sasaran utama pembicaraan ini, kalo kamu ngerasa gak penting buat baca tulisan ini, suer deh gak salah buat nutup halaman web ini dan buka tab baru sambil menuliskan address www.friendster.com.
Siapa bilang cinta itu buta! Bahkan untuk seorang tuna netra pun kini cinta tak lagi buta, selama handphone ada di genggamannya, ia dapat menghubungi sang istri ataukah juga pujaan hati dengan settingan alat yang telah disempurnakan. Bayangkan aja, dengan handphone yang salah pencet nomer seorang anak SD dapat pacaran dengan anak kuliahan, seorang tukang jamu dapat salah sambung dan nyambung beneran sama seorang kuli bangunan. Lagi-lagi penulis katakan bukan sulap bukan sihir, bukan magic bukan musyrik!
Salah siapa? Sulit buat menentukan salah siapa, kasian juga bila benda lagi-lagi disalahkan tanpa tahu apa hukumannya. Jadi masalah salah atau tidak tergantung pak Presiden aja. Weittssss, jangan beranjak dulu apalagi keburu bosen baca nih tulisan, tapi coba istirahat sejenak kalo lagi agak mumet bacanya sambil ngelirik handphone yang ada disekitar kamu, liat tuh sapa tau ada es-em-es dari si ehem-ehem..hayoo dibales dulu.
Guys, ini bukan di negeri dongeng apalagi di negeri yang gak jelas, dimana ini terjadi pada kamu dan tetangamu. Cukup dengan ngasal pencet nomor maka hubungan berkelanjutan pun dapat terjadi, gak perlu tau dia siapa dan dimana, tapi kalo es-em-esan dah berasa mesra apa salah jika anak manusia berpadu cinta dengan perantara telpon genggam?
Sulit dipungkiri, dan ini tidak hanya pada anak muda yang masih berjaya, seorang kakek tua dengan status duda pun dapat asyik telpon-telponan hemat dari jam sebelas malam sampe sebelas siang dengan mbak warung yang jadi langganannya. Masa bodo dengan dunia, sebab bagaikan samudera yang dalam, sang kakek telah berenang hingga tengahnya, butuh sedikit keberanian untuk menyentuh dermaga si pujaan hati.
Tambah lagi dengan content yang makin menunjang dari provider kesayangan. Semakin seru juga kita amati perang tarif, dari yang dengan syarat sampai yang tanpa tapi. Dus, ini semua ada tidak hanya persaingan, tapi ini semua ada untuk kalian yang masih muda. Umat Islam gak perlu diserang dengan ekspansi militer lagi seperti dahulu. Kala ghazwul fikri dapat tembus dengan hal ini, silahkan aja siapapun dia pasti dibuat kelabakan karenanya. Bahkan seorang aktivis dakwah bisa melejitkan fitrah cintanya kepada aktivis dakwah satunya lagi. Saling tebar perhatian dan kekaguman, hingga jerat kenistaan terbuka lebar. Tadinya aktivis dakwah sekarang ia membuka gerai voucher karena sangat cintanya pada gadget multifungsi ini. Lebay? Terserah mau dibilang apa, lha wong kalo fakta berbicara mau dikata apa?
Bahkan kadang handphone bisa menjadi sumber malapetaka bagi pecandu kenikmatan. Maksudnya sih ketika sedang berhubungan ingin mengabadikan tindakan dalam bentuk media, tapi apa daya ulah tangan iseng pun bisa jadi membelenggu dirinya dikemudian hari.
Itulah cinta, dan selalu ada sarana yang menghubungkannya. Tak seru jika pembicaraan ini berakhir tanpa solusi. Bisa-bisa yang nulis melakukan malpraktek dengan metode induksi lewat tulisan ini. Baiklah kita angkat solusi yang semoga dapat menjawab semuanya. Standar emang dan sangat remeh buat dilaksanakan. Tapi khan biasanya dari yang remeh bila terbiasa dilakukan gak menutup kemungkinan dapat menjadi efek positif bagi khalayak banyak.
1. gunakan handphone sesuai dengan kebutuhannya (ya iyalah..mana ada handphone digunakan buat menyikat cucian).
2. hendaklah memahami kembali tujuan kamu dibelikannya handphone oleh ortu kamu tercinta.
3. jangan salah gunakan tanggung jawab yang telah diberikan oleh ortumu.
4. hemat listrik dan pemakaian karena sekarang di negara ini juga lagi krisis listrik, so gunakan charger seperlunya.
5. mubazir! Ingat mubazir kalo buat main-mainan doang, sayang pulsa. Seandainya jatah beli pulsa kamu yang sia-sia itu buat berbagi kepada sesama, niscaya ada balasan lho dibalik itu semua.
6. lepaskan pemikiran negatif dikala datang dengan induksi positif. Maksudnya ialah kamu coba hilangkan rasa sayang-sayangan tanpa kejelasan dengan kekasih hati. Kalo berani bilang cinta, tanggungjawab dong dengan menikahinya!
7. jika salah nomor ketika menghubungi jangan diteruskan, yakinlah bahwa kamu benar-benar salah orang dan orang salah yang kamu hubungi adalah tak sesuai dengan yang kamu bayangkan.
8. abaikan nomor gak dikenal yang tiba-tiba datang, jangan keganjenan pengen ngubungin balik. Toh kalo mang dia temenmu dan ada kepentingan pasti bakal ngubungin lagi.
9. kalo minjem hape temen buat es-em-es atau miskol jangan lupa diapus jejaknya dari hape temen kamu itu. Mengirim atau menghubungi dengan teman kamu, dan biarkan lawan bicaramu itu bales ke hapemu. Sehingga kamu juga nutup celah fitnah buat temenmu juga.
10. terakhir hendaklah kamu mengetahui jika suatu benda digunakan untuk kebaikan maka yang menggunakannya pun akan mendapatkan manfaat dan kebaikan atas hal yang ia lakukan, begitu pun dengan keburukan.
11. jangan letakkan handphone sembarangan dan jangan biarkan siapapun orang yang tidak kamu percayai mengacak-acak handphonemu, waspadai tangan usil yang buka-buka inbox es-em-es kamu atau sok-sok mau nyomblangin kamu dengan gaya miskol pake hape kamu dari ulah tangan tak bertanggung jawab.
12. gunakan content handphone yang ada dengan sebaik mungkin serta bijaklah dengan kebajikan ketika memutuskan merekam memori kenangan di media tersebut.
Mungkin ini yang dapat disampaikan, sebuah bentuk pesan moral ditengah situasi bangsa dan ditengah momen kebangkitan nasional. Bangkit itu aku, untuk Indonesiaku. Sebuah artikel yang mengajak pemuda dan lingkungannya untuk sadar dari keterpurukan (cieeehh, Nasionalis banget…)
So bijaklah dalam menggunakan handphone agar gak gigit jari yang berkepanjangan!

Senin, 19 Oktober 2009

Telematika

Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe[6].

Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika[7]. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net[8].

Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika[9]. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika[10].

Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia[11]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif[12].

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut[13].

1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.

2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.

3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.

B. Ragam Bentuk Telematika

Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya[14]. Bentuk-brntuk trsebut adalah.

1. E-goverment

E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya[15].

Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.

E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.

2). E-commerce

Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.

Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.

3). E-learning

Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.

Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.

Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya[16].

Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.

Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.

Senin, 21 September 2009